Jumat, 14 Juni 2013

Benua Afrika Retak dan Akan Terbelah?



Celah sepanjang 55 kilometer di
gurun Ethiopia diperkirakan
akan berkembang menjadi
samudra baru. Celah selebar 6
meter di beberapa titik
tersebut mulai terbuka tahun 2005, dan sejumlah ahli geologi
yakin itu akan menjadi cikal
bakal samudra baru.

Dalam sebuah penelitian yang
melibatkan tim peneliti
internasional dan dilaporkan
dalam jurnal Geophysical
Research Letters, terungkap
bahwa proses terbentuknya celah itu serupa dengan yang
terjadi di dasar samudra.
Aktivitas yang sama saat ini
juga terjadi di Laut Merah.

Menggunakan kumpulan data
seismik dari 2005, para peneliti
mencoba merekonstruksi
peristiwa itu untuk
menunjukkan bahwa celah itu
terbuka sepanjang 55 kilometer hanya dalam waktu
beberapa hari. Mulanya,
Dabbahu, yang merupakan
gunung berapi di ujung utara
celah, meletus, lalu aliran
magma mendorong melalui tengah-tengah celah dan mulai
membuka retakan di kedua
arah.

"Kita tahu bahwa pegunungan
dasar laut muncul akibat
desakan magma seperti ini,
tapi kita tak pernah tahu
bahwa desakan magma bisa
membuatnya terpecah seperti ini," kata Cindy Ebinger,
Profesor Ilmu Bumi dan
Lingkungan Hidup di Universitas
Rochester.

Hal itu menunjukkan bahwa
gunung berapi aktif di
sepanjang tepi lempeng
tektonik samudra bisa tiba-
tiba pecah dalam bagian yang
luas, dan bukan dalam bagian kecil-kecil seperti yang diyakini
selama ini. Peristiwa retakan
yang datang tiba-tiba di
daratan akan lebih berbahaya
bagi masyarakat yang tinggal
di sekitarnya,” ucap Ebinger.

Lempengan Afrika dan Arab
yang bertemu di padang
terpencil Afar Ethiopia Utara
kini mulai merekah akibat
proses itu dengan laju kurang
dari 1 inci per tahun selama 30 juta tahun terakhir. Celah ini
membentuk depresi Afar
sepanjang 300 km hingga Laut
Merah. Melalui jalur itu, Laut
Merah diperkirakan akan
mengalir ke rekahan Ethiopia dan membentuk laut baru
sekitar sejuta tahun
mendatang. Laut baru itu akan
menghubungkan Laut Merah dan
Teluk Aden, serta Laut Arab
antara Yaman di Jazirah Arab dan Somalia di Afrika Timur.

sumber:kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar